Kenapa Cece Deluna Memilih Pink Moon!? Chapter 1 Mengenal Oshi

FathanZi – Seperti yang kita tau, Deluna adalah grup yang mengimplementasikan karakter bulan dan kata Deluna diambil dari kata Luna berarti Bulan, penggambaran bulan dalam Deluna memiliki arti keanggunan, pesona fantasi dengan penggambaran karakter sesuai dengan fase bulan purnama seperti Pink Moon sebagai karakter Cece.

Pemilihan Pink Moon itu tersendiri bukan karena pesan khusus namun karena Cece suka warna Pink. Warna Pink memang sangat disukai oleh banyak perempuan, contohnya Cece dari Deluna.

Warna Pink telah lama dikaitkan dengan feminitas, kelembutan, dan pesona, menjadikannya warna yang lazim dalam produk dan budaya yang ditujukan untuk Perempuan. Namun, preferensi warna dan identitas gender adalah topik yang jauh lebih kompleks daripada sekadar asosiasi sederhana.

Sejarah Warna Pink

Asosiasi warna Pink dengan gender tidaklah langsung menjadi warna untuk perempuan; namun sebaliknya, ia telah mengalami evolusi yang menarik sepanjang sejarah. Istilah “Pink (Merah Muda)” sebagai warna yang berbeda baru muncul pada akhir abad ke-17. Sebelumnya, nuansa warna Pink sering dikategorikan sebagai “merah”.

Pada abad ke-18, warna Pink menjadi warna yang modis bagi bangsawan pria dan wanita, melambangkan kelas dan kemewahan.

Menariknya, pada abad ke-19, terutama di Inggris, warna Pink sering dikaitkan dengan bayi laki-laki karena dianggap sebagai “Merah yang lebih muda” dan “Maskulin,” sementara biru terkadang dikaitkan dengan perempuan karena dianggap lebih lembut.

Pada Perang Dunia II, sekitar tahun 1940-an hingga 1950-an, istilah Pink mulai diubah citranya menjadi feminin. Pergeseran ini disebabkan oleh upaya pasca-perang untuk membangun kembali peran gender tradisional, mendorong wanita kembali ke rumah.

Pemasaran pada periode ini secara strategis menampilkan perempuan dalam pakaian berwarna cerah, termasuk warna Pink, memperkuat asosiasi ini. Konvensi “Warna Pink untuk perempuan, Blue untuk laki-laki” menjadi lebih luas dari tahun 1950-an dan meluas pada tahun 1990-an.

Makna dan Simbolisme Budaya warna Pink

Dalam budaya Barat, warna Pink kini secara luas diasosiasikan dengan feminitas, kelembutan, kelembutan hati, pesona, kesopanan, sensitivitas, masa kanak-kanak, dan romansa. Warna ini juga dapat melambangkan pengasuhan, kasih sayang, kehangatan, harapan, dan kesehatan yang baik.

Namun, makna warna Pink tidaklah universal dan bervariasi secara signifikan di berbagai budaya. Di Jepang, warna Pink dapat dikaitkan dengan maskulinitas dan berkabung untuk samurai yang terbunuh, serta melambangkan keindahan hidup yang fana. Di Korea, warna ini dapat mengimplikasikan kepercayaan, kepolosan, dan kemurnian. Di India, warna ini dapat dikaitkan dengan keramahan dan perayaan dalam agama Hindu. Di Thailand, pria mungkin mengenakan warna ini di pernikahan untuk keberuntungan. Di Cina, warna ini juga dapat melambangkan cinta, kegembiraan, dan keberuntungan.

Memangnya Fase Bulan Purnama Pink Moon itu apa

Bulan Purnama Pink atau Pink Moon adalah fenomena bulan purnama tahunan yang terjadi setiap bulan April, namun fenomena ini bukan serta merta bulan purnama di bulan April warnanya akan berubah menjadi Pink namun simbolik bulan purnama di bulan April.

Imajinasi publik sering kali menganggap Pink moon benar terjadi, maksudnya Bulan purnama di bulan April akan berwarna Pink. Meskipun namanya mengandung kata ‘pink’, bulan ini secara umum tidak akan tampak berwarna merah muda atau merah jambu. Ini adalah kesalahpahaman umum yang perlu dijelaskan sejak awal untuk mengelola ekspektasi dan mengalihkan fokus pada makna simbolisnya yang sebenarnya. Meskipun kondisi atmosfer terkadang dapat menyebabkan rona kemerahan pada bulan purnama mana pun, warna tersebut bukanlah karakteristik inheren dari fenomena “Pink Moon” itu sendiri.

Bulan Purnama Pink secara definitif adalah bulan purnama yang terjadi pada bulan April. Ini merepresentasikan fase spesifik dalam siklus lunar di mana Bulan tampak sepenuhnya diterangi dari Bumi, umumnya terjadi setelah fase bulan baru. Penamaan ini merupakan bagian dari tradisi yang lebih luas dalam menamai bulan purnama sepanjang tahun, yang mencerminkan perubahan musiman dan kejadian alam.

Waktu terjadinya Bulan Purnama Pink sedikit bervariasi dari tahun ke tahun, namun secara konsisten jatuh pada bulan April. Sebagai contoh, pada tahun 2025, puncak Bulan Purnama Pink terjadi pada tanggal 12 April, meskipun beberapa sumber lain memperkirakan pada tanggal 13 April 2025.

Kenapa Namanya Pink Moon

Nama “Pink Moon” berasal dari mekarnya bunga liar berwarna Pink tertentu di Amerika Utara selama bulan April. Secara khusus, nama ini diambil dari “moss pink” atau “creeping phlox” (Phlox subulata), yang merupakan salah satu bunga Pink cerah pertama yang mekar di musim semi, terutama di wilayah timur dan tengah Amerika Serikat. Asosiasi bunga ini melambangkan kedatangan musim semi, berakhirnya musim dingin, dan munculnya kehidupan baru.

Tradisi penamaan bulan purnama April sebagai “Pink Moon” berakar kuat dalam konvensi penamaan budaya pribumi Amerika, khususnya suku-suku di Amerika Serikat bagian timur. Pada era sebelum kalender modern, masyarakat kuno, termasuk petani asli Amerika, menamai bulan purnama berdasarkan peristiwa musiman yang signifikan, aktivitas pertanian, atau fenomena alam yang terjadi pada waktu itu. Praktik ini membantu mereka melacak musim dan memprediksi siklus alam.

Penekanan yang konsisten pada tradisi penduduk asli Amerika untuk nama Bulan Purnama Pink, dan konteks yang lebih luas dari penamaan bulan purnama berdasarkan perubahan musiman, mengungkapkan hubungan sejarah yang mendalam antara masyarakat manusia dan siklus alam. Ini bukan sekadar konvensi penamaan yang menarik, melainkan sistem penunjuk waktu dan pengamatan ekologis pra-modern yang canggih.

Penggunaan Bulan sebagai penanda sentral untuk aktivitas pertanian, perburuan, dan sosial menunjukkan hubungan yang praktis dan spiritual antara budaya-budaya ini dan lingkungan mereka. Hal ini mengangkat “istilah” Bulan Purnama Pink dari label sederhana menjadi artefak budaya yang mencerminkan pandangan dunia tertentu.

Kenyataan Dari Pink Moon

Penting untuk menegaskan kembali bahwa nama “Pink Moon” murni simbolis dan tidak menggambarkan warna Bulan yang sebenarnya. Bulan biasanya mempertahankan penampilannya yang bercahaya, putih keabu-abuan seperti biasa. Penamaan simbolis ini mencerminkan peristiwa dunia alami daripada karakteristik visual literal Bulan itu sendiri.  

Kebutuhan yang terus-menerus untuk mengklarifikasi “mitos warna” bahkan dalam diskusi kontemporer menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara interpretasi literal modern dan asal-usul simbolis sejarah dari nama-nama bulan ini. Hal ini menyoroti bagaimana istilah budaya dapat berkembang atau disalahartikan seiring waktu, kehilangan konteks aslinya dalam pemahaman populer. Ini juga menunjukkan pergeseran dari perspektif agraris yang mengamati alam menjadi perspektif yang lebih literal dan estetis, menggarisbawahi pentingnya konteks historis dalam memahami fenomena budaya.

~

Jadi bagaimana? apakah kalian telah paham kenapa Cece suka warna Pink dan Istilah simbolis Pink Moon itu sendiri! Yuk kenalan lebih dengan Cece Deluna melalui Profil ini -> Profil Cece Deluna

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page